Ketua DPP PPP sekaligus Wakil Ketua Fraksi PPP DPR Syaifullah Tamliha meminta pemerintah memberikan apresiasi terhadap petugas Kelompok ...
Ketua DPP PPP sekaligus Wakil Ketua Fraksi PPP DPR Syaifullah Tamliha meminta pemerintah memberikan apresiasi terhadap petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang telah berjuang digarda terdepan menyukseskan pemilu 2019.
“Saya usulkan pemerintah tidak hanya memberikan santunan kepada petugas KPPS yang meninggal. Tapi yang masih hidup yang telah berjuang menyukseskan pemili diberikan reward,” katanya di Jakarta.
Syaifullah mengusulkan petugas KPPs diberikan honor lagi sebesar UPah Minimum Provinsi selama 1 bulan. Setiap anggota KPPS berhak mendapatkan honor tersebut dari negara.
“Sumbernya bisa dengan melakukan perubahan APBN 2019. Atau Menteri Keuangan mencari sumber lain. Reward terhadap penyelenggaran pemilu ini penting karena mereka-mereka ini adalah pejuang demokrasi,” tegasnya.
Syaifullah menceritakan betapa beratnya menjadi anggota KPPS di Pemilu 2019. Selain bekerja penuh seharian, juga dituntut konsentrasi tinggi pada saat melakukan rekapitulasi perhitungan suara.
“Petugas KPPS itu pasti kecapeaan dan kurang tidur. Bayangkan saja mereka harus merekapitulasi suara mulai dari pilpres sampai pileg DPR hingga kabupaten/kota. Luar biasa pengorbanan mereka ini,” katanya.
Anggota Komisi I DPR ini menilai, honor untuk petugas KPPS yang berkisar kurang lebih 500 ribu rupiah di seluruh wilayaj Indonesia sangat kecil dan tidak sebanding dengan beban tugas.
“Di luar negeri itu orang kalau bekerja sudah 8 jam berhak istirahat. Nah ini petugas KPPS itu bekerja bisa lebih 24 jam non stop. Masak honornya cuma 500 ribu. Ini tidak manusiawi,” tegasnya.
Syaifullah berharap, pemerintah segera mengalokasikan anggaran untuk petugas KPPS dalam waktu dekat. “Jangan hanya anggaran untuk TNI Polri saja yang ditambah. Tapi penyelenggara pemilu langsung seharusnya juga diperhatikan. Kita hidup berbangsa dan bernegara harus bersikap adil, jangan pandang bulu. Perhatikan nasib pejuang-pejuang pemilu di lapangan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pada pemilu 2019 petugas KPPS yang meninggal dunia telah lebih dari 300 orang. Hampir semua petugas KPPS di seluruh provinsi mengeluhkan beratnya penyelenggaraan pemilu 2019.