Ditengah maraknya pencegahan penyebaran Covid-19 tanah air, banyak masyarakat yang kurang peduli. Bahkan aktivitas yang sudah diintruksika...
Ditengah maraknya pencegahan penyebaran Covid-19 tanah air, banyak masyarakat yang kurang peduli. Bahkan aktivitas yang sudah diintruksikan berhenti sementara waktu oleh pemerintah daerah hingga 2 pekan kedepan, masih saja ada aktivitas yang berjalan dengan alasan tertentu.
Seperti kepala desa wilayah kabupaten aceh tamiang, Kamis 19 lalu baru tiba di Aceh dalam agenda pelatihan dan studi banding ke Bandung, Jawa Barat dari 15-19 Maret lalu. Meski sudah mendapat surat edaran beraktivitas pada 12 Maret, keberangkatan tetap berjalan, dengan alasan tiket sudah jauh hari dipesan.
"Sebelum surat itu keluar, kami sudah beli tiket duluan. Tidak mungkin juga dibatalkan, apalagi jumlah kami rame," ucap salah satu kepala desa yang tidak ingin disebutkan namanya saat dihubungi melalui telepon.
Hal ini senada dengan yang disampaikan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Aceh Tamiang, Aguslina Devita, mereka sudah jauh-jauh hari memesan tiket. "Memang betul bahwa tiket sudah duluan dipesan, lagi pula ada yang sudah berada di Bandara, jadi kita tidak mungkin mencegahnya lagi," ujarnya.
Saat ini seluruh kepala desa berada dirumahnya masing-masing, menurutnya mereka sudah diintruksikan untuk tidak beraktivitas dengan pihak lain selama 14 hari kedepan. Selain itu, langkah untuk pencegahan dini dalam penyebaran Covid-19, pihaknya sudah menurunkan petugas puskesmas setempat untuk melakukan pemeriksaan.
"Pas sampai disini langsung diperiksa oleh petugas Puskesmas yang datang langsung ke rumah masing-masing kepala desa. Itu semua sudah ditangani, jadi sudah diimbau untuk tidak beraktivitas di luar rumah dulu," tutupnya saat dihubungi lewat telepon.
Seperti kepala desa wilayah kabupaten aceh tamiang, Kamis 19 lalu baru tiba di Aceh dalam agenda pelatihan dan studi banding ke Bandung, Jawa Barat dari 15-19 Maret lalu. Meski sudah mendapat surat edaran beraktivitas pada 12 Maret, keberangkatan tetap berjalan, dengan alasan tiket sudah jauh hari dipesan.
"Sebelum surat itu keluar, kami sudah beli tiket duluan. Tidak mungkin juga dibatalkan, apalagi jumlah kami rame," ucap salah satu kepala desa yang tidak ingin disebutkan namanya saat dihubungi melalui telepon.
Hal ini senada dengan yang disampaikan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Aceh Tamiang, Aguslina Devita, mereka sudah jauh-jauh hari memesan tiket. "Memang betul bahwa tiket sudah duluan dipesan, lagi pula ada yang sudah berada di Bandara, jadi kita tidak mungkin mencegahnya lagi," ujarnya.
Saat ini seluruh kepala desa berada dirumahnya masing-masing, menurutnya mereka sudah diintruksikan untuk tidak beraktivitas dengan pihak lain selama 14 hari kedepan. Selain itu, langkah untuk pencegahan dini dalam penyebaran Covid-19, pihaknya sudah menurunkan petugas puskesmas setempat untuk melakukan pemeriksaan.
"Pas sampai disini langsung diperiksa oleh petugas Puskesmas yang datang langsung ke rumah masing-masing kepala desa. Itu semua sudah ditangani, jadi sudah diimbau untuk tidak beraktivitas di luar rumah dulu," tutupnya saat dihubungi lewat telepon.