Mewabahnya virus Corona, membuat Denmark menjadi salah satu negara yang berdampak sangat besar dalam penyebaran Covid-19. Salah satunya ad...
Mewabahnya virus Corona, membuat Denmark menjadi salah satu negara yang berdampak sangat besar dalam penyebaran Covid-19. Salah satunya adalah jumlah barang Asia di pasaran yang menipis. Rencana awal lockdown hingga awal April, kali ini pemerintah Denmark menambah waktu siaga sampai 13 April mendatang. Keputusan diambil setelah melihat perkembangan penyebaran Covid-19 semakin meningkat.
Data Selasa 24 Maret 2020, pasien yang menjadi korban positif Covid-19 yaitu 1.591 jiwa, sedangkan yang meninggal baru menyentuh angka 32. Ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Indonesia. Di angka positif 686 jiwa, sudah meninggal 55 jiwa.
Salah satu warga negara Indonesia di Denmark mengatakan, melihat situasi saat ini Denmark bisa dikatakan negara yang termasuk ketat dalam mengantisipasi penyebaran wabah Corona. Terbukti, salah satunya dengan penambahan status local lockdown hingga pertengahan April mendatang.
"Kebetulan saya juga komunikasi dengan keluarga di Indonesia, berbagi soal informasi dan keadaan kami disini, memang kalau dilihat statistik kematian hanya 32 dengan kasus positif 1.591 jiwa, artinya bisa kita nilai sendiri bagaimana penanganannya, langkah yang mereka ambil pun cepat, seperti kemarin, mereka langsung menambah masa berhenti aktivitas," celetuk Hassan Basri.
Selain itu, kesadaran masyarakat Denmark patut diapresiasi, karena semenjak diterbitkan pengumuman oleh perdana menteri Denmark Mette Frederiksen sejak 16 Maret lalu, masyarakat langsung stop seluruh aktivitas. Dijalanan pun sepi, hanya beberapa orang yang terlihat ikut belanja kebutuhan makanan.
"Ini memang yang harus kita contoh, mudah-mudahan kita di Indonesia juga bisa, artinya bisa kita taati aturan yang sudah Diberlakukan, selain aturan ketat, ketaatan mereka patut kita acungi jempol," paparnya.
Selain itu, stok barang-barang dari negara asia di pasar yang lazim digunakan oleh mereka, mulai menipis khususnya kawasan Kota Aalborg. Bahkan beberapa barang sudah tidak ada lagi beredar di pasaran, ini salah satu dampak dari virus Corona.
"Memang semenjak Covid-19 ini, di pasar atau swalayan, stok barang Asia sedikit terbatas dari biasanya seperti saus, malah ada yang sudah tidak tersedia lagi, contohnya cabe merah, cabe kecil, bawang merah, kacang panjang," pungkasnya lewat pesan WhatsApp.
Data Selasa 24 Maret 2020, pasien yang menjadi korban positif Covid-19 yaitu 1.591 jiwa, sedangkan yang meninggal baru menyentuh angka 32. Ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Indonesia. Di angka positif 686 jiwa, sudah meninggal 55 jiwa.
Salah satu warga negara Indonesia di Denmark mengatakan, melihat situasi saat ini Denmark bisa dikatakan negara yang termasuk ketat dalam mengantisipasi penyebaran wabah Corona. Terbukti, salah satunya dengan penambahan status local lockdown hingga pertengahan April mendatang.
"Kebetulan saya juga komunikasi dengan keluarga di Indonesia, berbagi soal informasi dan keadaan kami disini, memang kalau dilihat statistik kematian hanya 32 dengan kasus positif 1.591 jiwa, artinya bisa kita nilai sendiri bagaimana penanganannya, langkah yang mereka ambil pun cepat, seperti kemarin, mereka langsung menambah masa berhenti aktivitas," celetuk Hassan Basri.
Selain itu, kesadaran masyarakat Denmark patut diapresiasi, karena semenjak diterbitkan pengumuman oleh perdana menteri Denmark Mette Frederiksen sejak 16 Maret lalu, masyarakat langsung stop seluruh aktivitas. Dijalanan pun sepi, hanya beberapa orang yang terlihat ikut belanja kebutuhan makanan.
"Ini memang yang harus kita contoh, mudah-mudahan kita di Indonesia juga bisa, artinya bisa kita taati aturan yang sudah Diberlakukan, selain aturan ketat, ketaatan mereka patut kita acungi jempol," paparnya.
Selain itu, stok barang-barang dari negara asia di pasar yang lazim digunakan oleh mereka, mulai menipis khususnya kawasan Kota Aalborg. Bahkan beberapa barang sudah tidak ada lagi beredar di pasaran, ini salah satu dampak dari virus Corona.
"Memang semenjak Covid-19 ini, di pasar atau swalayan, stok barang Asia sedikit terbatas dari biasanya seperti saus, malah ada yang sudah tidak tersedia lagi, contohnya cabe merah, cabe kecil, bawang merah, kacang panjang," pungkasnya lewat pesan WhatsApp.