Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendapat tugas berat dari Presiden Jokowi 2 hari lalu, yaitu menyelesaikan Peraturan Menteri Keseh...
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendapat tugas berat dari Presiden Jokowi 2 hari lalu, yaitu menyelesaikan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dengan waktu maksimal 2 hari.
Hal itu disampaikan oleh Jokowi saat ratas melalui telekonferensi lanjutan bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Peraturan tersebut nantinya akan menjadi pedoman Pemerintah dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 ditanah air.
"Rujukan dan prosedurnya sudah jelas, tinggal nanti menteri kesehatan yang mengatur lebih rinci. Apa kriteria daerah yang bisa ditetapkan PSBB dan langkah apa yang bisa dilakukan pemerintah daerah. Saya minta maksimal 2 hari peraturan menteri sudah selesai," ujar Jokowi dikutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden 2 April lalu.
Jokowi melanjutkan, Permenkes tersebut juga sebagai tindak lanjut dari penetapan status kedaruratan kesehatan masyarakat beberapa waktu lalu.
"Saya ingatkan, kita telah menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat dan pembatasan sosisal berskala besar, ini sebagai rujukan bersama, dan juga perlu saya jelaskan mulai dari presiden, menteri, gubernur, bupati, wali kota sampai kepala desa dan lurah," tegasnya.
Dalam hal ini, Presiden meminta semuanya harus satu visi, satu strategi yang sama, satu cara yang sama dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi sekarang ini.
Dalam kesempatan tersebut Jokowi juga mempersiapkan sejumlah skenario perihal antisipasi arus mudik di tengah penyebaran covid-19. Satu contoh skenario yang dipersiapkan adalah memberikan Hari Libur Nasional pengganti.
"Saya melihat mungkin untuk mudik, dalam rangka menenangkan masyarakat, alternatif mengganti Hari Libur Nasional di lain hari, untuk hari raya, mungkin bisa di bicarakan," ucapnya.
Selain itu, juga memberikan fasilitas kepada masyarakat, seperti menggratiskan biaya masuk ke tempat wisata, terutama yang dimiliki oleh negara.
Jokowi menekankan, skenario-skenario di atas diharapkan mampu memberikan ketenangan kepada masyarakat di tengah ancaman covid-19
"Saya kira skenario-skenario tersebut kita bisa memberikan sedikit ketenangan kepada masyarakat ditengah mewabahnya virus Corona," tandasnya.
Hal itu disampaikan oleh Jokowi saat ratas melalui telekonferensi lanjutan bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Peraturan tersebut nantinya akan menjadi pedoman Pemerintah dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 ditanah air.
"Rujukan dan prosedurnya sudah jelas, tinggal nanti menteri kesehatan yang mengatur lebih rinci. Apa kriteria daerah yang bisa ditetapkan PSBB dan langkah apa yang bisa dilakukan pemerintah daerah. Saya minta maksimal 2 hari peraturan menteri sudah selesai," ujar Jokowi dikutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden 2 April lalu.
Jokowi melanjutkan, Permenkes tersebut juga sebagai tindak lanjut dari penetapan status kedaruratan kesehatan masyarakat beberapa waktu lalu.
"Saya ingatkan, kita telah menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat dan pembatasan sosisal berskala besar, ini sebagai rujukan bersama, dan juga perlu saya jelaskan mulai dari presiden, menteri, gubernur, bupati, wali kota sampai kepala desa dan lurah," tegasnya.
Dalam hal ini, Presiden meminta semuanya harus satu visi, satu strategi yang sama, satu cara yang sama dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi sekarang ini.
Dalam kesempatan tersebut Jokowi juga mempersiapkan sejumlah skenario perihal antisipasi arus mudik di tengah penyebaran covid-19. Satu contoh skenario yang dipersiapkan adalah memberikan Hari Libur Nasional pengganti.
"Saya melihat mungkin untuk mudik, dalam rangka menenangkan masyarakat, alternatif mengganti Hari Libur Nasional di lain hari, untuk hari raya, mungkin bisa di bicarakan," ucapnya.
Selain itu, juga memberikan fasilitas kepada masyarakat, seperti menggratiskan biaya masuk ke tempat wisata, terutama yang dimiliki oleh negara.
Jokowi menekankan, skenario-skenario di atas diharapkan mampu memberikan ketenangan kepada masyarakat di tengah ancaman covid-19
"Saya kira skenario-skenario tersebut kita bisa memberikan sedikit ketenangan kepada masyarakat ditengah mewabahnya virus Corona," tandasnya.