Pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus, ikut memberi komentar terkait mewabahnya virus Corona. Dirinya mengatakan, Covid-19 adalah cara alam be...
Pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus, ikut memberi komentar terkait mewabahnya virus Corona. Dirinya mengatakan, Covid-19 adalah cara alam bereaksi terhadap manusia yang mengabaikan kerusakan lingkungan.
"Kita tidak bereaksi terhadap bencana yang terjadi. Siapa sekarang yang berbicara tentang kebakaran hutan di Australia, atau siapa yang ingat tentang berita 18 bulan lalu ada kapal yang bisa dengan mudah melintasi Kutub Utara karena lapisan es yang mencair? Siapa sekarang yang bicara soal banjir?," kata Paus Fransiskus dalam surel kepada jurnalis Inggris, Austen Ivereigh.
"Saya tidak tahu apakah ini pembalasan alam, tetapi yang pasti ini adalah cara alam menanggapi," lanjut Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus yang mengalami infeksi paru-paru dilaporkan sekarang ini semakin membaik. Dia menyatakan, kini semakin sering berdoa di kediamannya di Vatikan, karena masa yang tidak menentu seperti saat ini.
Menurutnya, dalam situasi seperti ini seharusnya orang-orang yang mampu membantu kaum miskin, terutama mereka yang tuna wisma. Dia berharap para tuna wisma dikarantina di hotel ketimbang di lokasi parkir kendaraan.
"Sebuah foto beberapa hari lalu menunjukkan sebuah lahan parkir di Las Vegas diubah menjadi penampungan tuna wisma. Dan hotel justru sepi. Mereka yang tuna wisma tidak bisa masuk ke hotel, saat ini adalah kesempatan untuk membantu kaum miskin," ujar Paus Fransiskus.
Di samping itu, Paus Fransiskus juga memperingatkan soal para politikus yang mencari popularitas di tengah kondisi krisis, serta pihak-pihak yang masih berkutat mencari laba.
"Saya khawatir tentang politikus yang munafik dan seolah-olah berbicara tentang krisis, tentang kelaparan ddunia, tetapi pada saat yang sama malah membuat senjata," ujar Paus Fransiskus.
"Hari ini saya meyakini kita harus menahan laju produksi dan konsumsi dan mulai belajar memahami dan merenung tentang alam," kata Paus Fransiskus.
Paus juga meminta seluruh penduduk di Bumi untuk menggunakan waktu sebaik mungkin di masa penguncian wilayah dan krisis saat ini. "Jaga diri Anda dan nantikan masa depan," kata Paus Fransiskus.
"Kita tidak bereaksi terhadap bencana yang terjadi. Siapa sekarang yang berbicara tentang kebakaran hutan di Australia, atau siapa yang ingat tentang berita 18 bulan lalu ada kapal yang bisa dengan mudah melintasi Kutub Utara karena lapisan es yang mencair? Siapa sekarang yang bicara soal banjir?," kata Paus Fransiskus dalam surel kepada jurnalis Inggris, Austen Ivereigh.
"Saya tidak tahu apakah ini pembalasan alam, tetapi yang pasti ini adalah cara alam menanggapi," lanjut Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus yang mengalami infeksi paru-paru dilaporkan sekarang ini semakin membaik. Dia menyatakan, kini semakin sering berdoa di kediamannya di Vatikan, karena masa yang tidak menentu seperti saat ini.
Menurutnya, dalam situasi seperti ini seharusnya orang-orang yang mampu membantu kaum miskin, terutama mereka yang tuna wisma. Dia berharap para tuna wisma dikarantina di hotel ketimbang di lokasi parkir kendaraan.
"Sebuah foto beberapa hari lalu menunjukkan sebuah lahan parkir di Las Vegas diubah menjadi penampungan tuna wisma. Dan hotel justru sepi. Mereka yang tuna wisma tidak bisa masuk ke hotel, saat ini adalah kesempatan untuk membantu kaum miskin," ujar Paus Fransiskus.
Di samping itu, Paus Fransiskus juga memperingatkan soal para politikus yang mencari popularitas di tengah kondisi krisis, serta pihak-pihak yang masih berkutat mencari laba.
"Saya khawatir tentang politikus yang munafik dan seolah-olah berbicara tentang krisis, tentang kelaparan ddunia, tetapi pada saat yang sama malah membuat senjata," ujar Paus Fransiskus.
"Hari ini saya meyakini kita harus menahan laju produksi dan konsumsi dan mulai belajar memahami dan merenung tentang alam," kata Paus Fransiskus.
Paus juga meminta seluruh penduduk di Bumi untuk menggunakan waktu sebaik mungkin di masa penguncian wilayah dan krisis saat ini. "Jaga diri Anda dan nantikan masa depan," kata Paus Fransiskus.