Ketua DPP PPP sekaligus Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha mengecam langkah Google dan Apple yang menghapus Palestina dari peta dunia....
Google dan Apple yang menghapus Palestina dari peta dunia. Langkah dua perusahaan teknologi besar asal Amerika Serikat tersebut dicurigai alat propaganda zionis Israel.
"Silahkan saja Google dan Apple hapus Palestina dari peta buatan mereka, tapi itu tidak akan mempengaruhi eksistensi negara Palestina yang sudah diakui negara-negara di dunia termasuk Indonesia,' katanya di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, hilangnya peta Palestina dari google maps justru akan membuat curiga banyak pihak bahwa perusahaan teknologi informasi asal Amerika Serikat tersebut ditunggangi oleh kepentingan Yahudi Israel yang memang tidak ingin negara Palestina berdiri.
"Cepat atau lambat negara Palestina pasti akan merdeka. Israel tidak akan selamanya bisa mengandalkan negara yang memiliki hak veto seperti Amerika Serikat dan Inggris untuk menghambat kemerdekaan Palestina," katanya.
Syaifullah menegaskan, Indonesia sebagai negara dengan politik luar negeri bebas aktif akan selalu menyuarakan dukungan terhadap Palestina di setiap forum-forum internasional.
"DPR akan selalu memperjuangkan dan menyuarakan kemerdekaan Palestina. Indonesia memiliki sejarah yang kuat dengan Palestina. Jadi kalau cuma Google dan Apple yang tidak mengakui Palestina, itu tidak berpengaruh," tegasnya.
Syaifullah berharap, Israel ke depan mengakhiri segala tindakan intimidasi di wilayah Palestina, dan mengurungkan rencana perluasan pemukiman Yahudi di tepi barat Palestina.
"Israel akan kehilangan dukungan apabila terus menzalimi bangsa Palestina," ingatnya.
Diketahui, Palestina geram dengan Google dan Apple setelah wilayahnya dihapus dari peta. Palestina menuduh dua raksasa teknologi dunia ini berpihak pada Israel. Dikutip dari Gulf News, Menteri Luar Negeri dan Imigran Palestina, Riyad Al Maliki, mengaku telah mengirim pesan surat protes kepada kedua perusahaan itu.